Oke, sesuai dengan judulnya, di postingan kali ini, saya akan menceritakan sedikit tentang kota kecil tempat saya dibesarkan, Parepare. Kota yang sering saya banggakan dan banding-bandingkan dengan kampung halaman teman-teman yang lain dengan dalih "bagaimanapun bagusnya sebuah kabupaten, kota/kota madya tetap lebih baik", walaupun ternyata ada beberapa aspek dari kabupaten yg lebih baik dibandingkan dengan kota, salah satunya luas wilayah. Tapi, kelebihan kota tetap lebih banyak, mulai dari kualitas pelayanan publik, pendidikan, kesehatan yg lebih baik, dan produk domestik bruto dan pendapatan asli daerah yang lebih besar dibanding kabupaten...hehehe

Kembali ke laptop, Parepare merupakan kota kecil dengan luas kurang lebih 99,33 km^2 yang terletak di 160 km sebelah utara kota makassar, ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Kota ini sebagian besar ditinggali oleh suku Bugis (termasuk saya :D), meskipun secara keseluruhan kota ini sangatlah heterogen, karena juga banyak di tinggali suku-suku lain, seperti Enrekang, Makassar, Jawa, dll, sehingga bahasa yang umum dipakai adalah bahasa Indonesia (dengan tambahan logat dan artikel khas sulawesi selatan tentunya). Presiden ketiga Indonesia, Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie, lahir di kota ini. Di kota ini, terdapat beberapa "maskot" khas.
Cakar, alias cap karung. Merupakan istilah yg digunakan orang sulsel untuk menyatakan pakaian bekas yang berasal dari luar negeri, harga murah (biasanya sekitar 10-20% dari harga barunya). Di kota parepare, ada 3 lokasi penjualan cakar, yang pertama dan terbesar adalah pasar senggol. Disini dijual segala jenis celana, baju, sepatu, tas, bahkan sampai dalaman (hehehehe). Pasar ini buka setiap hari, dari jam 5 sore sampai jam 10 malam, bahkan sampai jam 12 malam di malam minggu. Tempat kedua adalah pasar sumpang, buka setiap senin, rabu, dan jumat. Tempat ketiga, pasar mebel perumnas, buka tiap hari dari jam 5 sore sampai jam 10 malam.

Pantai matras alias pantai mattirotasi. Pantai yang dulunya dinamakan pantai bibir (you know lah alasannya...hehehehe), menjadi tempat favorit masyarakat parepare terutama saat menjelang malam hingga tengah malam. Semilir angin, indahnya sunset, dan deburan ombak nya menjadi alasan mengapa tempat ini banyak dikunjungi orang.
Pasar Senggol. Pasar ini adalah pasar malam yang ada di Kota Parepare yang di dominasi oleh penjualan sandang, salah satunya cakar yang dijelaskan di atas. Selain, sandang, beberapa stand di pasar ini juga menjual bahan makanan, terutama stand di sebelah utara, dan tersedia juga cafe dan warung tenda yang menjual berbagai jenis makanan jadi. Lokasinya yang berada di tepi pantai, merupakan salah satu nilai plus dari pasar ini.
Yup, Those are top things in my beloved city, Parepare.

0 comments:

Post a Comment

Me, My Self, And Mine

What Time Is It?

Followers

Pages

Powered by Blogger.

Be My Guest

Flag Counter

Ma Music

Ma Writing Category

My Tweet