Hari ini adalah hari pertama memasuki kehidupan baru, kehidupan seorang mahasiswa. Kehidupan baru, kawan baru, dan mungkin bakal jadi awal dari sebuah cerita baru. Ternyata benar, di kampus ini aku mengenalnya dan membuat cerita, cerita yang sampai sekarang belum ku ketahui akhirnya.

"Hei bud, kamu lagi nyari kosan kan?"sapanya yang mengagetkanku pagi ini.

"Iya nih An, mau nyari kosan yang deket, capek tiap hari harus naik angkot"

"Kebetulan dong kalo gitu, di kosan ku ada kamar buat cowo, kamu ngekos disana aja yah" katanya dengan semangat

"hmm, tapii..."

"kosannya deket kok dari kampus, kan kalo kita sekosan, kita juga nanti bisa belajar bareng" jelasnya memotong perkataanku

"baiklah, tapi deket kan kosannya?" tanyaku ragu

"siip, percaya deh sama aku" tegasnya.
*   *   *
Sabtu sore, aku terbangun oleh ketukan di pintu kamarku, alunan ketukan yang samar-samar ku dengar.

"Budiii" suara yang ku kenali mengikuti ketukan tersebut

"iyaa, tunggu" ku balas dengan suara yang agak lemas

Ku tarik badanku yang masih lemas, tak bertenaga, berjalan menghampiri pintu, dan kemudian membuka pintu kamarku, perlahan. Saat pintu terbuka, ku lihat sosok yang sangat familiar, sedang berdiri tersenyum padaku.

"Ada apa An?" tanyaku dengan mata yang masih setengah terbuka

"Aku ganggu ya Bud?" tanyanya balik

"Ah, nggak kok, aku emang udah lama tidurnya"

"Tapi sebenarnya bagus juga kalau aku gangguin kamu tidur, biar badanmu nggak tambah melar akibat kebanyakan tidur"

"hehe" aku tertawa lirih,

"Oh ya, aku hampir lupa tujuan ku ngebangunin kamu. Aku mau ngajakin kamu lari-lari sore nih, biar kamu bisa kurusan dikit"

"Wah, kayanya aku nggak bisa kalau sekarang An. Baru bangun soalnya, bagaimana kalau besok pagi?"

"Yah" raut wajahnya menunjukkan sedikit kekecewaan

"Aku janji deh, besok pasti jadi. Nanti aku ajakin si Alif dan si Yusuf dah, biar rame"

"Janji ya?"

"Iya, aku janji, janji seorang pria, bukan janji anggota DPR" canda ku

"Okelah, nanti aku juga ngajak Vena deh" balasnya dengan penuh semangat.

*   *   *
"Woi, tungguin aku dong" teriakku

Dengan nafas terengah-engah, aku mencoba mengangkat kaki, berlari mendekati mereka yang sudah berada jauh di depanku.

"Ayo Budi, jogging! Jangan jalan begitu. Gimana mau langsing?" teriaknya menyemangatiku

"Iya, ayolah. Masa kamu kalah sama cewe?" timpal si Yusuf dengan nada sedikit mengejek

"Ayo Budi, lariii" suara yang lain juga mulai terdengar

"Come on"

Baiklah, tunggu aku, kalian akan ku kejar" balas ku

Akhirnya dengan wajah merah berkeringat, aku memaksakan diri berlari mengejar mereka, walau ternyata sia-sia karena sisa tenagaku memang sudah tak ada lagi. Pagi itu pun berlalu dengan keletihan, tapi ada 1 hal berarti yang ku dapatkan, keakraban antara Aku, Ani, Vena, Yusuf, dan Alif, yang akan menuntunku menuju  sebuah kisah yang tidak biasa :)




0 comments:

Post a Comment

Me, My Self, And Mine

What Time Is It?

Followers

Pages

Powered by Blogger.

Be My Guest

Flag Counter

Ma Music

Ma Writing Category

My Tweet